Pemimpin Hayat Tahrir Al-Sham (HTS), Abu Mohammed Al-Jolani, mampu mengalahkan tentara Suriah dan merebut berbagai kota di negara tersebut. Meskipun kerap diasosiasikan bahwa HTS dibantu Amerika Serikat (AS) dan Suriah, dia menegaskan bahwa dia memiliki tujuan mulia dalam memulai pemberontakannya.